Benarkah Memakai Bra Bisa Menyebabkan Kanker Payudara? Simak Faktanya

0
81

Kanker payudara adalah penyakit serius yang telah merenggut banyak nyawa, tidak hanya pada wanita tetapi juga pria. Kali ini, kami akan membahas enam mitos yang sering beredar mengenai kanker payudara, termasuk anggapan bahwa bra dapat memicu penyakit ini. Apakah ini fakta atau sekadar mitos? Mari kita telusuri lebih lanjut.

1. Bra Menyebabkan Kanker Payudara

Sebagian besar wanita percaya bahwa tidur dengan mengenakan bra dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Keyakinan ini timbul dari kekhawatiran bahwa penggunaan bra dapat menghalangi aliran limfa di sekitar payudara, yang berpotensi menyebabkan akumulasi racun.

Namun, fakta menunjukkan bahwa ini hanyalah mitos. Tidak ada bukti atau penelitian yang mendukung klaim tersebut. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention mengungkapkan bahwa tidak ada kaitan antara penggunaan bra dan kemungkinan terkena kanker payudara.

Lu Chen, seorang peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center, menyatakan, “Studi kami tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa memakai bra dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.”

Risiko tetap sama, terlepas dari berapa lama mereka mengenakan bra, apakah bra tersebut memiliki kawat, atau kapan mereka mulai mengenakannya.”

2. Kanker Payudara dan Faktor Genetik

Ada desas-desus yang menyatakan bahwa kanker payudara bisa diturunkan dari orangtua kepada anak. Apakah ini benar? Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memahami penyakit ini lebih dalam. Beberapa di antaranya meneliti hubungan antara kanker payudara dengan faktor hormonal dan genetik.

Penelitian menunjukkan bahwa rumor ini adalah fakta. Terdapat mutasi genetik yang dapat diwariskan dari orangtua kepada anak, khususnya pada dua gen yang dikenal sebagai Breast Cancer Susceptibility Genes, yaitu BRCA 1 dan BRCA 2.

Fungsi Gen BRCA 1 dan BRCA 2 adalah untuk memperbaiki kerusakan DNA dalam sel. Namun, jika terjadi mutasi pada gen ini, risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium bisa meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki lebih dari satu anggota keluarga yang menderita kanker payudara atau ovarium, penting untuk lebih waspada dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.

3. Deodoran dan Kanker Payudara

Satu lagi rumor yang banyak beredar adalah tentang deodoran yang konon dapat menyebabkan kanker payudara. Anda mungkin sering melihat informasi ini di media sosial atau grup chatting. Tentu saja, hal ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi mereka yang sering menggunakan deodoran dalam kehidupan sehari-hari. Apakah rumor ini benar?

Beberapa studi mengindikasikan bahwa senyawa aluminium dan paraben yang terdapat dalam berbagai produk kecantikan dan perawatan tubuh, seperti deodoran, dapat diserap oleh kulit dan berpotensi merusak DNA. Sebagai akibatnya, dalam jangka waktu yang panjang, kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon estrogen yang berpotensi memicu pertumbuhan sel-sel di payudara.

Penelitian yang telah dilakukan memang tidak keliru, tetapi itu tidak berarti bahwa deodoran secara langsung menyebabkan kanker payudara. Ada banyak faktor yang dapat membuat senyawa aluminium dan paraben berpotensi memicu kanker. Selain itu, sampai saat ini belum ada studi yang dapat mengonfirmasi bahwa penggunaan deodoran berhubungan dengan risiko kanker payudara.

Saat ini, sudah banyak deodoran yang bebas dari paraben dan senyawa aluminium. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa rumor ini adalah setengah kebenaran dan setengah mitos. Sebaiknya, jika Anda menggunakan deodoran, selalu periksa kandungan atau komposisinya untuk memastikan bahwa produk tersebut bebas dari paraben, senyawa aluminium, dan bahan berbahaya lainnya!

4. Hanya Terjadi Pada Wanita Paruh Baya

Kanker payudara merupakan jenis tumor ganas yang muncul di kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, atau jaringan ikat yang terdapat di payudara. Sering kali, terdapat anggapan bahwa kanker payudara hanya berdampak pada wanita di usia paruh baya dan lanjut usia. Namun, fakta menunjukkan bahwa kanker payudara juga dapat menyerang pria dan wanita yang masih muda.

Menurut penelitian dari organisasi Breast Cancer, pada tahun 2017, sekitar 4% wanita di bawah usia 40 tahun didiagnosis dengan kanker payudara. Sekitar 23% wanita berusia 50-an dan 27% wanita berusia 60 hingga 69 tahun telah didiagnosis dengan kanker payudara. Angka ini menunjukkan bahwa kanker payudara tidak hanya menyerang wanita di usia paruh baya.

5. Konsumsi Banyak Gula Sebabkan Kanker Payudara

Rumor bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kanker payudara telah menjadi hal yang umum. Banyak orang yang berusaha menghindari gula untuk mencegah kanker payudara, karena diyakini bahwa gula dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker. Namun, faktanya tidak ada bukti dari penelitian atau studi yang menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Meskipun demikian, mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menambah berat badan. Kelebihan berat badan dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara.

6. Menyimpan ponsel di dekat payudara berpotensi menyebabkan kanker.

Terakhir, ada mitos yang beredar bahwa menyimpan ponsel di dekat payudara dapat menyebabkan kanker payudara. Hal ini muncul setelah beberapa kasus wanita muda didiagnosis kanker payudara setelah terbiasa menyimpan ponsel di area tersebut, termasuk di dalam bra. Pada tahun 2013, Dr. Oz Show juga memperkuat kekhawatiran ini dengan menyarankan agar wanita tidak menyimpan ponsel di dalam bra untuk mengurangi risiko kanker payudara.

Namun, hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa menyimpan ponsel di dekat payudara dapat menyebabkan kanker. Meskipun demikian, disarankan agar Anda tidak terlalu sering menyimpan ponsel di area tubuh untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit yang tidak diinginkan, meskipun belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Jangan lupa untuk rutin memeriksakan kesehatan Anda!