Kabar Baik untuk Para Kolektor Rilisan Fisik! RECORD STORE DAY 2025 Akan Digelar di Jogja 12-13 April

0
44

Para penggemar musik dan kolektor rilisan fisik, bersiaplah! Perayaan Record Store Day (RSD) Yogyakarta 2025 akan kembali hadir pada tanggal 12 dan 13 April 2025 di Pasar Pujokusuman, Yogyakarta.

Record Store Day adalah perayaan internasional yang bertujuan untuk mendukung keberadaan toko-toko yang menjual rilisan fisik musik, baik dalam bentuk piringan hitam (vinyl), kaset, maupun CD. Acara ini biasanya berlangsung pada minggu kedua atau ketiga bulan April setiap tahunnya dan telah menjadi momen penting bagi industri musik fisik di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang juga mendapat sambutan positif dari berbagai daerah, termasuk Yogyakarta.

Record Store Day Yogyakarta 2025 diorganisir secara kolaboratif oleh sejumlah komunitas dan pelaku acara musik di Yogyakarta, seperti Jogja Record Store Club, Kultura Space, Koloni Gigs, Simak Siar, Labless Studio, Sudut Kantin Project, Arisan Warisan, dan Pujokusuman Creative Labs.

Bayu Kristiawan, mewakili tim RSD Yogyakarta 2025, menyampaikan, “Tahun ini, Pasar Rilisan di Record Store Day Yogyakarta akan menampilkan 40 stan rilisan fisik musik dari berbagai toko dan label independen yang berasal dari Yogyakarta serta kota-kota sekitarnya seperti Solo, Semarang, Klaten, hingga Pati. Acara ini dikoordinasikan oleh teman-teman dari Jogja Record Store Club, yang juga akan menjual rilisan eksklusif Record Store Day 2025, termasuk edisi terbatas dari musisi dan band,” ujarnya.

Beberapa program menarik untuk meramaikan perayaan Record Store Day Yogyakarta 2025 akan diselenggarakan, antara lain, pertunjukan Gigs yang dipersembahkan oleh Simak Siar dengan penampilan dari Babon, The Philanthrophist, Buktu, Sandstrom of Youth, Los Jantos, FM Abends, Om Kacau Balau, Doa Sore, Korekayu, dan The Jeblogs (nama mereka disamarkan di poster sebagai ‘Band From Klaten’). Selain itu, ada sesi diskusi dan talkshow oleh DeBarBar yang akan menampilkan karya terbaru dari Orkes Sehat Jiwa, Bleeedrz, dan Racaw, serta obrolan santai bersama Lokananta. Tak ketinggalan, Spinning Klub yang diselenggarakan oleh Koloni Gigs akan memputar koleksi piringan hitam bersama Omrobo, Iwe Ramadhan, Dubdee T, Buddy Jam, Individurban, dan Bujang Lintas Sumatera. Selain itu, ada juga berbagai kegiatan seru yang bisa diikuti, seperti Live Sablon dari Tutbek, Creative Workshop dari Pujokusuman Creative Labs, dan Walking Tour dari Alon Mlampah, seperti yang diungkapkan oleh Bayu.

Dijelaskan bahwa, “Perayaan ini bukan hanya sekadar tempat jual-beli rilisan fisik, tetapi juga menjadi wadah bagi komunitas pecinta musik yang masih menghargai pengalaman menikmati musik dalam bentuk fisik. Jangan lewatkan kesempatan untuk berburu rilisan eksklusif, bertemu dengan sesama kolektor, dan merasakan suasana musik yang hangat di Record Store Day Yogyakarta 2025.”

RSD Yogyakarta 2025 melibatkan berbagai pihak, mulai dari kolektif seni lokal yang beragam, pelaku seni tradisional, penulis lepas, hingga masyarakat setempat untuk menciptakan gerakan besar terkait lingkungan dengan menunjukkan apa yang bisa dilakukan. Kampung Pujokusuman memiliki sejarah dan identitas budaya yang kuat, sehingga RSD Yogyakarta 2025 berusaha menggabungkan modernitas dengan budaya lokal. Konsep ini menjadi salah satu cara RSD Yogyakarta untuk kembali ke pasar tradisional, dengan harapan dapat memperkenalkan dan menumbuhkan minat anak muda untuk berbelanja di pasar tradisional.