Usung Tema MOTIF: Ramalan, Pameran Seni Kontemporer ARTJOG 2024 Digelar di Jogja

0
670

Pameran Seni Kontemporer ARTJOG dengan tema Motif: Ramalan telah resmi dibuka pada sore hari tanggal 28 Juni. Pameran ini akan berlangsung hingga 1 September 2024 di Jogja National Museum. ARTJOG tahun ini menampilkan karya dari 84 seniman dewasa, remaja, dan anak-anak.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Artopologi (@artopologi)

Acara dimulai dengan pratinjau khusus untuk tamu undangan dan media di siang hari, kemudian dilanjutkan dengan acara pembukaan pada sore hari yang dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat dan daerah, seniman partisipan, serta pendukung dari berbagai sektor.

Pembukaan acara diawali dengan sambutan dari Direktur ARTJOG, Heri Pemad, dilanjutkan dengan sambutan dari kurator tamu Hendro Wiyanto. Selain itu, terdapat orasi kebudayaan dari Rama Sindhunata, dan diakhiri dengan sambutan dan seremoni pembukaan oleh pendiri Tumurun Museum, Solo Iwan Lukminto. Acara juga menampilkan pertunjukan tari oleh Rianto dan Septina Layan dengan musik dari Ari Wulu pada sore hari, serta kolaborasi antara Septina Layan dan Rani Jambak pada malam harinya di Panggung ARTJOG.

Dalam orasinya, Rama Sindhunata membahas tantangan seni di masa depan dalam menghadapi kemajuan kecerdasan buatan sebagai respons terhadap tema Ramalan.

Teknologi bagaimana pun adalah mesin, yang daya jangkaunnya dan kemampuannya terbatas. Maukah seni direnggut ketakterbatasannnya dan menundukkan diri pada yang terbatas itu? Itulah tantangan yang harus dijawab  oleh  seni  itu  sendiri. Apa-apa bergantung mesin teknologi modernnya, jika akhirnya ia mengambil langkah keputusan, belum tentu ia melangkah berdasarkan otonominya. Seni kiranya perlu menabrak barikade itu dan mengembalikan manusia pada otonominya. Itulah tantangan seni berhadapan dengan AI di zaman ini.” kata Rama Sindhunata.

Alasan kenapa kami membangun Tumurun (Museum), ekosistem di seni rupa, khususnya di bidang museum itu, masih sangat kurang. Tumurun dibuka di 2018 tentunya masih sangat banyak sekali kekurangan, namun itu yang menjadi semangat kami untuk terus bisa menjadi museum yang berfokus mempromosikan seni rupa Indonesia. Saya harapkan ARTJOG 2024 ini dapat memberikan inspirasi bagi bapak ibu sekalian dan saudara, seperti sedia kalanya ARTJOG memberikan inspirasi saya dalam membangun Tumurun Museum.” kata Iwan Lukminto, pendiri Museum Tumurun Solo.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by @estiayuk

Acara diakhiri dengan pembukaan secara resmi oleh Iwan Lukminto, yang  berlangsung dengan pemberian cinderamata oleh Heri Pemad, berupa salah satu karya seniman komisi Agus Suwage dan Titarubi. Di dalam seremoni tersebut, Heri Pemad menyampaikan bahwa pemberian cinderamati yang simbolis ini menandai semangat yang diberikan kepada Iwan Lukminto untuk selalu memberikan wadah kepada seniman-seniman Indonesia melalui Museum Tumurun.

Pada kesempatan ini diumumkan pula pemenang Young Artist Award (YAA) 2024. Tim juri yang terdiri dari Santi Ariestyowati, Handiwirman, dan tim kurator ARTJOG memilih tiga dari 14 seniman muda di bawah 35 tahun berdasarkan pada kesesuaian tema, eksplorasi medium, serta kebaruan dalam teknis dan penyajian. Pemenang YAA 2024 yaitu Dede Cipon (Yogyakarta), Jay Afrisando (California), dan Alisa Chuncue (Bangkok).

Selama penyelenggaraan, ARTJOG Motif:Ramalan akan didukung oleh program-program lain, seperti ARTJOG Kids, performa•ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Merchandise Project, Artcare Indonesia,  Jogja  Art Weeks,  dan yang  terbaru Love