Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Selandia Baru ketika seorang balita perempuan berusia dua tahun ditemukan hidup-hidup dalam kondisi terkurung di dalam koper yang tersimpan di bagasi sebuah bus antarkota.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 3 Agustus, saat bus berhenti di wilayah permukiman Kaiwaka, yang terletak di bagian utara Auckland. Sopir bus menyadari adanya gerakan tidak biasa dari salah satu koper, tepat ketika seorang penumpang meminta untuk membuka kompartemen bagasi.
Balita Ditemukan dalam Kondisi Kegerahan, tapi Selamat
Ketika koper dibuka, timbul keterkejutan besar karena seorang anak perempuan kecil ditemukan di dalamnya. Meski tidak mengalami luka fisik, petugas melaporkan bahwa kondisi anak tersebut tampak sangat kepanasan dan tidak nyaman.
“Anak itu terlihat kegerahan, tapi tidak mengalami cedera,” ungkap Inspektur Detektif Simon Harrison, seperti dikutip dari CNN. Saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama bayi tersebut berada dalam koper maupun rute lengkap yang telah dilalui bus sebelum berhenti di Kaiwaka.
Setelah penyelamatan, balita tersebut segera dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi Tangkap Tersangka: Diduga Terkait Penelantaran Anak
Pihak kepolisian Selandia Baru kini tengah melakukan penyelidikan mendalam atas kasus ini. Seorang perempuan dewasa telah ditangkap dan dikenai dakwaan penganiayaan atau penelantaran anak. Tersangka dijadwalkan menjalani sidang di pengadilan pada Senin, 4 Agustus. Identitas pelaku belum dipublikasikan oleh pihak berwenang.
Tanggapan Resmi dari Operator Bus InterCity
Perusahaan InterCity, yang merupakan operator bus antarkota terbesar di Selandia Baru, membenarkan bahwa insiden tersebut melibatkan salah satu armadanya. Dalam pernyataan resminya, InterCity menyatakan bahwa anak-anak di bawah usia tiga tahun tidak dikenai biaya tiket dan diperbolehkan melakukan perjalanan jika duduk di pangkuan orang dewasa.
Pihak perusahaan juga menyatakan bahwa mereka bekerja sama penuh dengan aparat hukum dan akan meninjau kembali kebijakan keselamatan penumpang, khususnya yang melibatkan anak-anak.







